Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Melanjutkan cerita yang sebelumnya, saya akan melanjutkan cerita berjualan saya.
Versi Podcast postingan ini, bisa didengarkan di link berikut: https://open.spotify.com/episode/3NOJkuug8xXjqoKNDBxxnN?si=y4K0t8n6TL67WyXlDLIzeQ&context=spotify%3Ashow%3A5FmhDoeNOY1gEnpP6ARsdz
Memindahkan Booth
Kami sudah membangun boothnya, tapi itu masih berada di lantai dua. Jadi, kami harus membongkar ulang, menurunkan satu per satu, lalu menyusun lagi di lantai satu. Atau tepatnya di garasi. Barulah setelah itu, kami akan angkut menggunakan mobil pick up.
Saya mengebor lagi, sekarang untuk melepas baut di tiang, saya lepas tiap bagiannya, kemudian saya bawa ke garasi satu per satu.
Sesudah semuanya berada di bawah, baru saya susun ulang. Pada proses ini, ternyata lebih mudah. Mungkin karena kami sudah tau caranya, dan bagaimana menggarapnya. Kami tidak butuh lama untuk membangun boothnya. Tidak seperti waktu pertama mendirikan booth yang butuh waktu berjam-jam, kali ini, kami hanya butuh waktu satu jam saja.
Menaruh Booth dan Mendirikan Tenda
Booth dibawa mobil pick up sekitar 20-30 menit. Sampai di lokasi, kami taruh semuanya di depan Alfamart. Booth, bahan-bahan, gas elpiji, dan tenda.
PR kami tinggal membangun tenda. Istri saya sambil menggendong anak, memberikan instruksi yang dia lihat lewat handphone. Saya lalu mendirikan tiang per tiang sesuai intruksi, memasang atap, dan membawanya ke lokasi booth.
Saya pikir akan susah, ternyata cukup mudah. Sedikit dibantu sama orang yang berjualan di sana. Semuanya ternyata cukup lancar pada hari itu.
Mencari Karyawan Untuk Menjaga Booth
Pencarian karyawan inilah masalah sesungguhnya.
Kami menyebar lowongan kerja ke banyak platform. Kami pertama mendapat satu yang dirasa cocok, kami ajak interview, lalu kami meminta dia untuk ke lokasi booth untuk dilatih.
Pada hari H, ternyata dia membawa anaknya. Iya, dia memang punya anak 3. Katanya, biasanya dijaga sama mertuanya. Tapi dia tidak bilang, kalau mertuanya bepergian, ya tidak ada yang jaga, harus dia sendiri. Seperti pada pada hari H, dimana harusnya dia dilatih untuk memasak, ternyata harus membawa anaknya.
Melihat situasi dan kondisinya, saya dan istri memutuskan untuk tidak melanjutkan beliau.
Kami pun mencari lagi. Kami sebar lagi, kali ini tersebar lewat Instagram lowongan kerja Sidoarjo. Dan itu cukup banyak yang masuk. Untung kami sudah menyiapkan nomor dan handphone sendiri, karena HP itu sangat penuh dengan bunyi notifikasi.
Dari sekian banyak chat masuk, kami akhirnya memilih tiga. 3 orang itu diminta datang pada hari H, kemudian akan kami interview dan seleksi.
Namun, pada hari H, ternyata tidak ada yang datang.
Kesulitan Mencari Karyawan
Kami menunggu hampir dua jam, dan tidak ada yang datang. Tiga orang itu tidak yang datang. Ada satu chat dari orang lain masuk, dan kami meminta datang pada hari itu juga. Tapi ternyata, bulan depannya ia harus kuliah negeri, dan pasti tidak akan bisa menyesuaikan jadwal kerja yang kami minta.
Hari itu, Minggu, 19 Februari 2023, dan kami merasa hari itu sangat mengecewakan. Lowongan kerjanya tidak ada yang berhasil. Saya dan istri sangat terpukul pada hari itu.
Kami sudah menyewa lokasi untuk satu bulan, dan masih belum menemukan karyawan untuk menjaga. Kami tidak bisa menjaga sendiri karena sudah ada kerjaan dan bayi yang harus diurus. Kalau tidak ada karyawan, sepertinya kami harus mengambil lagi booth dari lokasi penjualan.
Yang akan kami lakukan selanjutnya, akan ada di part 3.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
- short description about the writer-