Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sesuai judul, saya akan bercerita tentang hari kemenangan saya.
Semoga judulnya tidak terlalu membingungkan, ya, hehe.
Saya memberi judul seperti itu karena bagi saya, pernikahan saya ini seperti hari kemenangan. Setelah lama berjuang, akhirnya terlaksana juga hari besar ini dengan lancar.
Awal mula rencana menikah dimulai dari chat saya bersama Amel, teman kampus saya dulu. Dari chat, saya pun mendatangi rumahnya di awal Januari 2020.
Tampak sederhana, tapi saya datang ke rumahnya harus melalui banjir besar di awal tahun 2020.
Pada Januari itu, ada banjir besar di Jakarta dan sekitarnya. Saya harus mengurusi (membereskan, merapikan, mencuci) barang serta rumah yang terkena dampak banjir. Barulah, saya naik pesawat dari Jakarta ke Surabaya.
Dari obrolan itu, rencana menikah ini diseriuskan.
Sepanjang 2020, saya dan Amel berencana juga mempersiapkan acara pernikahan ini.
Cerita Awal Bertemu (podcast): https://open.spotify.com/episode/06Om7DALeipi5pViUUMGiS?si=FyY-HMWJS7OYofA_WZn-iw
Menikah di Kala Pandemi (podcast): https://open.spotify.com/episode/4rXr07kO9NdviKZ2oJKhAm?si=KYTD7itxSAS34R1rIMJsGg
***
Minggu, 24 Januari 2021 dipilih setelah melalui rapat keluarga.
Awalnya ingin di Jum’at 22 Januari 2021, tapi karena terlalu rumit, dimundurkan menjadi hari Minggu.
Pada hari itu, juga langsung diadakan dua acara sekaligus: lamaran & akad.
Faktor pandemi pasti menjadi salah satu yang harus diperhitungkan. Makanya, acara “hanya” lamaran, akad, lalu foto-foto. Tanpa resepsi.
Dari keluarga pun hanya keluarga inti yang datang. Ayah saya diwakili keluarga Pakde Teddy yang ada di Surabaya (ayah saya masih ada di Bekasi/Bogor), Ibu saya diwakili oleh keluarga Bude Nuk yang ada Sidoarjo.
***
Alhamdulillah pada hari H, semuanya lancar.
Acara sederhana terselenggara dengan baik. Lamaran lancar, akad lancar. Rumah eyangnya Amel menjadi saksi dari pernikahan saya dan Amel.
Setelah semua selesai, rasanya lega. Halaman pertama, halaman yang paling sakral, terlaksana dengan sangat baik. Halaman berikutnya masih harus diisi dan dilalui dengan banyak cerita ke depannya.
Semua terasa singkat, padahal proses sebelum hari H itu banyak sekali guncangannya. Dari harus menembus hujan untuk ke Pasuruan, sampai mencari peci putih yang tepat di kepala saya.
Terima kasih kepada semua yang terlibat. Terima kasih atas doa dan ucapannya. Terima kasih untuk keluarga, saudara, kerabat, dan sahabat.
Foto dan video masih akan menyusul, cuma ini yang saya punya dari handphone saya, hehe.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuh.
- short description about the writer-
Posting Komentar