Zetizen - Jawa Pos |
Saya sempat mengajar di Sekolah Alam.
Makanya, saya ada ada beberapa murid yang sudah lulus (dari SD).
Beberapa dari mereka, punya “cerita” menarik yang menurut saya bisa dibagi. Salah satunya, Syafa.
Setelah lulus SD, dia pindah ke New Zealand sampai sekarang.
Ini adalah cerita Syafa.
A: Aldy
S: Syafa
A: Kamu kapan pindah ke New Zealand?
S: 4th of July, 2017.
A: Pas pindah ke sana, kamu kelas berapa?
S: Kelas 7.
A: Ada proses yang harus dilalui sebelum masuk sekolah?
S: No, not really.
A: Apa perbedaan pertama yang kamu rasakan pas belajar di sana?
S: Pelajaran di kelas 7 fairly easier. The classroom is laid out differently. The atmosphere is also different. It was quite hard to fit in immediately. Or communicate as I doubt myself quite a lot, LOL.
A: Bentar, satu-satu dibahas ya. Maksudnya lebih mudah? Mata pelajarannya? Atau cara ngajarnya lebih gampang sampe?
S:
Mata pelajarannya emang lebih gampang in general.
Cara ngajarnya lebih gampang juga. Guru nggak ada yang nge-pressure kita buat nyelesain banyak PR di satu hari.
Atau ngasih banyak tugas buat diselesain, di jangka waktu yang sedikit.
Mereka ngasih kita banyak banyak dan nggak marahin kita, kalo kita nggak selesain.
More like, they know there’s a lot of things going on in our life and will not try to preach into it.
The’ll only remind us that if homeworks aren’t done, they can’t mark it. And that way, they won’t get their grades.
And it’s our problem, if we don’t graduate.
A:
Masuk akal. Kalau di sini, dari Kak Aldy sendiri, ada beban harus nyampein kurikulum dan materi banyak banget dalam 1 semester.
Oke, itu dari segi pembelajarannya. Terus maksudnya kelasnya berbeda itu gimana?
S:
Layout classroomnya beda. Bukan tipikal SMA di Indonesia.
It’s way more spaced out. The tabels aren’t individuals. They are connected and there’s a few people in one table.
And also the schooling system here. They don’t have exams. Unless, you’re taking Cambridge class or a grade 11 and above.
We have tests for each topic we learn tho. Or assignment.
A: Hmm. Begitu ya. Segitu aja udah banyak ngasih informasi yang cukup menohok. Jadi, sepertinya Kak Aldy nggak perlu memberi pertanyaan dan tanggapan lanjutan.
Sekarang, Kak Aldy mau tanya soal menggambar, ya. Kamu kan jago gambar dan sampe dibayar lagi.
Lanjut ke part 2: Menggambar Terus Dibayar, Kok Bisa?
Sesi tanya jawab ini dilakukan via DM Instagram dan sudah mendapatkan izin dari pihak yang bersangkutan.
- short description about the writer-
Posting Komentar