http://toyoutheartist.co.uk |
Di sekolah tempat saya mengajar sekarang, selain menjadi
guru bahasa Inggris & komputer, saya menjadi PJ untuk ekskul. Tugasnya
sekedar mencatat siapa saja yang ikut dan absen ekskul pada hari itu. Jadi,
saya bukan menjadi pelatihnya, tetapi hanya menjadi pencatat dan pengawas saja.
Salah satu ekskul yang ada di sekolah adalah futsal.
Di ekskul futsal ini, terisi dari siswa kelas 2-6. Kelasnya
memang cukup beragam, dan memang ekskul ini yang paling banyak peminatnya. Setiap minggunya, diisi dengan latihan passing, dribbling,
shooting, dan ditutup dengan permainan futsal itu sendiri.
Seperti permainan futsal pada umumnya, tim terisi 5 pemain
melawan 5 pemain. Pemain diacak kelasnya, dan diseimbangkan antara kedua
timnya.
Karena ini permainan futsal, tentunya ada yang menggolkan,
dan yang kegolan. Ada yang menang, juga yang kalah. Beberapa anak, terutama kelas kecil, seringnya menangis kalo
kalah.
Wajar, namanya juga anak-anak.
Pasti ingin timnya menang.
Setiap minggu selalu sama. Kalo kalah, menangis sampai harus
ditenangkan. Tapi, kalo menang, bangganya luar biasa.
Nah, dari kejadian ini, saya mencoba berbagi tentang menang
dan kalah dari sudut pandang saya. Saya ingin berbagi pendapat bahwa menang dan kalah itu bukan cuma di permainan, tapi juga di karakter kita.
Begini, biar saya utarakan pendapat saya.
Kita mulai dari yang
kalah dulu.
Buat saya, orang yang
kalah terbagi menjadi dua:
1) Orang yang kalah, terus tidak mau bangkit
2) Orang yang menang, tapi sombong, merasa paling
tinggi
Kita bahas dulu yang pertama. Misalkan begini, ada permainan
futsal, lalu timmu kalah 8-2.
Apa yang akan kamu lakukan?
Menangis seharian?
Mengunci diri di rumah?
Tidak mau bermain futsal lagi?
Jika kamu memilih salah satu dari kalimat di atas, terus mau
sampai kapan akan begitu terus?
Atau malah, memang tidak mau ada perubahan?
Kalo beneran tidak mau ada perubahan, then you
are a loser.
Sekarang, mari bahas yang kedua.
You win a game. You
are the champion.
Tapi, karena kamu merasa sudah di puncak, kamu tidak mau
latihan lagi.
Tapi, karena kamu merasa sudah di atas, kamu tidak mau
mengisi ilmu lagi.
Tapi, karena kamu merasa sudah tinggi, kamu tidak mau
belajar lagi.
Di situlah, kamu salah, dan situlah kamu berubah jadi orang
yang kalah.
Karena mau sudah setinggi apa pun kamu, tetaplah belajar,
dan tetaplah haus akan ilmu.
Sekarang, mari
membahas orang yang menang, dari pendapat saya.
Sama seperti tadi, orang
yang menang juga terbagi dua:
1) Orang yang kalah, tapi mau evaluasi, mau belajar
untuk mencapai kemenangan
2) Orang yang menang, tapi tetap ingin mencapai
puncak yang lebih tinggi lagi
Kamu kalah di suatu pertandingan. Dari pertandingan itu,
kamu lalu mencari apa yang salah. Kamu menganalisa apa yang membuat timmu
kalah. Kamu mencari apa kekuranganmu, yang seharusnya kamu tingkatkan agar bisa
menjadi lebih baik.
Iya, kita memang boleh sedih, boleh kecewa, boleh malu saat
mengalami kekalahan.
Namun, kamu harus bangkit
dari kekalahan itu.
Kamu harus berdiri tegak, agar mampu mencapai kemenangan
itu.
Dan jelas, itu butuh latihan, itu butuh proses. Kemenangan memang
bukan sesuatu yang mudah untuk dicapai, makanya hargai dan nikmati proses
latihanya.
Dua, orang yang menang, tapi masih ingin belajar.
Saya akan buka dengan klub Barcelona yang dipimpin oleh Pep
Guardiola.
Pada musim pertamanya, Pep menggebrak dunia dengan permainan tiki-taka. Penguasaan bola tingkat tinggi, dengan permainan operan
pendek tanpa henti. Pep dan Barcelona akhirnya menjuarai semua kompetisi yang diikuti. 6 gelar pada satu musim.
Saya lanjutkan dengan klub rivalnya, Real Madrid.
“Tidak mungkin menjuarai liga champion dua kali
berturut-turut!” kata beberapa orang, pesimis.
Lalu, tahun ini Real Madrid menjadi juara liga champion, 3
kali berturut-turut!
Kesimpulannya, sudah jelas. Walaupun, sudah menggapai gelar
juara, bukan berarti perjuangannya selesai. Masih ada misi lain, untuk
dituntaskan. Masih ada impian lain, yang harus dicapai.
Itulah beberapa pendapat saya tentang menang dan kalah.
Beberapa pendapat di atas barusan, juga pernah disampaikan ke anak-anak agar lebih termotivasi, dan tentunya agar lebih siap menghadapi kekalahan dan kemenangan saat latihan futsal.
Sekian dari saya.
Semoga tulisan tentang winner dan loser ini bisa bermanfaat
buat semua.
- short description about the writer -
Guru Bahasa Inggris & Komputer | Movienthusiast
Follow my blog: aldypradana.com
Twitter: https://twitter.com/aldypradana17
Instagram: https://www.instagram.com/aldy_pradana17/
Posting Komentar