Sewaktu kecil, gara-gara maen ps, gue pernah pengin jadi agen
mata-mata.
Gue merasa agen mata-mata itu keren. Menjadi
pahlawan bagi negaranya, menembaki penjahat, dan punya cewek berbadan aduhai
ala bass betot. Yang gue enggak tau, agen mata-mata di Indonesia tidak mungkin
sekeren di ps atau di film Hollywood.
Kalo di Inggris, agen 007 kayak James Bond 007 dapet mobil samaran bermerek Aston Martin, punya senjata tembak dan bisa ngilang. Kalo di Indonesia, paling mentok mungkin hanya dapet kendaraan samaran berupa bajaj modifan, pake tambahan sound system berlagu Ice Cream Walls. Lhah, ini mau jadi agen rahasia atau mau jualan es krim?
Kalo di Inggris, agen 007 kayak James Bond 007 dapet mobil samaran bermerek Aston Martin, punya senjata tembak dan bisa ngilang. Kalo di Indonesia, paling mentok mungkin hanya dapet kendaraan samaran berupa bajaj modifan, pake tambahan sound system berlagu Ice Cream Walls. Lhah, ini mau jadi agen rahasia atau mau jualan es krim?
Ngeliat Sherlock Holmes dan Detective Conan, gue pernah pengin jadi detektif.
Bisa nganalisis lalu nebak siapa pelaku pembunuhan itu jelas keren. Gue bayangin kalo ada sebuah kasus, lalu ada orang menyewa jasa gue. Dengan kepulan asap sebagai background, seorang bapak-bapak akan ngomong, "Detektif Aldy..."
"Iya, bapak yang mukanya mirip Aurel Hermansyah. Ada apa?" kata gue, sok cool.
"Begini, pak." Bapak itu melihat gue tajam, setajam silet. "Ada sebuah kasus yang ingin saya berikan ke bapak. Sebuah kasus yang harus segera dituntaskan. Sebuah kasus yang terus menghantui para pria yang terus gelisah karena kasus ini tak selesai-selesai."
Gue penasaran, "Kasus apa itu, Aurel? Emm, Maksud saya pak?"
"Kasus itu adalah ..." bilangnya serius dan agak berbisik.
Gue mendekatkan telinga gue dan bersiap menerima kasus yang super misterius itu.
Bapak itu lalu melanjutkan, "Menurut Detektif Aldy, siapakah yang lebih gede? koki terseksi se-Indonesia, Farah Quin atau penyanyi dangdut mantannya Gaston, Julia Perez?"
Dengerin kasus itu, gue lalu mimisan satu ember.
Lucu ya cita-cita waktu kecil kita dulu, kita ngarep jadi banyak hal yang mungkin agak absurd, tanpa mikir itu masuk akal atau enggak. Dari cita-cita waktu kecil itu, mungkin ada orang yang beneran sukses mewujudkannya, dan ada juga orang yang mungkin malah lupa cita-cita kecilnya, lalu mewujudkan cita-citanya yang baru saat sudah dewasa.
- short description about the writer-
I talk & write about movies and pop culture
Twitter: @aldypradana17
Instagram: @aldy_pradana17
KaryaKarsa: @aldypradana17
FB Page: Aldy Pradana
Tokopedia: Arsenio Apparel Store ——— Instagram: @arsenio.store.id
2 komentar
Kalau ga salah james bond itu di inggris deh. Bukan amerika.
ReplyUdah dibenerin ya, hehe
ReplyPosting Komentar