Saya menulis 7 review film di
postingan ini, ada yang film jadul banget kayak Superman (1978) dan Star Wars
(1977), lalu ada juga yang
baru seperti Malavita (2013), Submarine (2010) dan Captain
Phillips (2013). Film yang ada di review campur-campur ini tidak ada
hubungannya sama sekali, genrenya acak, tidak ada benang merah, benar-benar
campuran. Saya campur karena ingin menaruh banyak film dalam satu tulisan,
tidak ada hal lain. Jadi ga perlu dihubung-hubungin filmnya, oke? Baiklah, lebih baik kita lanjut saja ke
review film yang pertama, film ikonik dari superhero terkenal dari Amerika,
Superman.
Superman (1978)
Genre: Action, Adventure, Fantasy,
Sci-fi
Mempunyai cerita yang hampir mirip
dengan Man of Steel link, atau mungkin lebih tepatnya, Man Of Steel yang meniru
konsep dari Superman. Planet kripton hancur, Kal-El pergi ke bumi, tumbuh besar
bersama petani, lalu menjadi pahlawan besar. Man of Steel punya kelebihan di bagian
cerita yang lebih dalam, efek visual yang lebih dahsyat (ya iyalah!), tapi
Superman punya satu kelebihan utama: Christophen Reeve. Di Superman, Clark Kent
terlihat lebih lucu, kasian, lugu, polos, cemen, komedi nya kuat banget, dan
saat berubah menjadi Superman, tiba-tiba terkesan ada 2 orang yang berbeda. (Setelah saya liat lebih detail,
ternyata make up untuk Clark Kent lebih tebal, mukanya jadi lebih putih,
sedangkan saat jadi Superman, warna kulitnya lebih matang).
Ada beberapa adegan yang menarik di Superman,
simple dan tetap ada artistiknya. Setelah melihat film Superman, saya
sadar banyak adegan di Superman ini yang ditiru Superman Returns (2006) kayak
dialog pesawat adalah transportasi teraman dan terbang berdua bersama Lois
Lane. Pantesan Superman Returns dibilang gagal. Terlihat Superman ditujukan untuk semua umur, namun target utama film ini adalah
anak-anak. Tolong jangan sebal dengan ending yang luar biasa hebat itu, jangan
seperti saya, yang keheranan dengan Superman bisa "memutar waktu" pada akhir film. Cukup maklumi saja,
film ini memang untuk anak-anak.
BONUS: Superman Theme (Keren men! Dengerin deh!)
Score: 75
Captain Philips
Genre: Action, Adventure, Biography,
Drama, Thriller, Crime
Kisah nyata Captain Phillips dalam
tragedi pembajakan kapal laut di tahun 2009 oleh perompak Somalia. Kapal Maersk
Alabama MV adalah kapal kargo pertama Amerika yang dibajak dalam dua ratus
tahun terakhir. Masuk ke menit ke 20 udah deg-deg an, dan terus menerus sampai
akhir film. Saat Captain Phillips kabur dari para pembajak, saat para pembajak
sudah berada didalam kapal, saat Captain Phillips berenang menjauhi pembajak,
semuanya mendebarkan. Film yang harusnya saya tonton di bioskop, bukan di DVD
bajakan dengan kualitas seadanya. Di bioskop, saya yakin film ini akan 2 kali
lebih baik.
Score: 85
Submarine (2010)
Genre: Comedy, Drama, Romance
Film yang sebenarnya tidak
menampilkan submarine atau kapal selam, tapi hanya kata-kata submarine sering
diulang di film ini, kalo tidak salah, ada kalimat begini, "Apakah seperti
kapal selam?" Maksudnya seperti kapal selam adalah berada didalam air dan
terkena tekanan air laut, kata "kapal selam" hanyalah sebuah metafora dari tertekan seperti kapal selam didalam laut. Intinya seperti itu. Film ini lucu, komedi kering ala
inggris, romantis juga. Diceritakan seperti novel, jadi ada bab 1, bab 2, epilog, dan
semacamnya. Ada konflik yang membuat tokoh utama bingung harus mendahulukan
mana, ibu yang selingkuh atau pacar ibu yang kena kanker, dan secara
mengagetkan untuk saya, berakhir dengan reaksi "Euuuh..". Poin
positif untuk sinematografi dan editing, bagi saya keren dan baru banget.
Score: 80
Malavita
Genre: Comedy, Crime, Thriller
Sebuah keluarga mafia yang pindah
dari Amerika ke Prancis. Ada unsur komedi yang lumayan kental, ada beberapa
adegan yang agak keras dan sadis ala mafia, namun anehnya, malah bisa
menimbulkan kelucuan. Saya baru pertama kali
ngeliat Robert De Niro sama Tommy Lee Jones satu film, entah sebelumnya udah
pernah atau belum, saya ga tau. Tapi, saya suka melihat mereka berdua berada
pada satu film, sayangnya bukan pada film yang megah sekalian. Filmnya pop
banget, ga seperti film mafia pada umumnya. Anggaplah ini sebuah film parodi
mafia. Lumayan buat hiburan.
Score: 70
Star Wars (1977)
Genre: Action, Adventure, Sci-Fi,
Fantasy
Jika saya suka sama film ini, saya akan nonton film berikutnya, mungkin dari awal sampai akhir, dari 1-6. Star Wars (1977) yaitu film star wars pertama yang
benar-benar saya tonton secara sadar. Waktu kecil saya pernah nonton film ini,
tapi saya tidak tonton full dan saya sendiri lupa alur ceritanya. Saat menonton Star Wars, saya ingat beberapa adegan, ternyata ingatan saya cukup baik ya, hahaha. Baik, langsung menuju ke review saja kalo begitu. Star Wars punya scoring yang hawanya mirip sama Superman.
Saat film dan scoring dimulai, saya langsung kepikiran Superman. Saya search siapa komposernya, saya nemuin satu nama untuk 2 film ini, John Williams. Terjawab sudah kenapa mirip.
Temponya pas, setelah masuk 1 jam pertama, filmnya jauh lebih menarik.
Kata-kata "The Force" sering diulang, contoh: "Use the Force, Luke”,
"May the Force be with you", "The Force is strong with one", The Force semacam tagline lah. Dan memang kata itu cukup terkenal sampai sekarang. Dan apalagi ya? Film yang pantas terkenal, dipuji banyak kritikus, untuk film taun 80 an, film ini memang sangat bagus di zamannya. Dan jujur, saya tertarik untuk menonton serial berikutnya, walaupun banyak artikel-artikel yang saya baca, Star Wars ini yang paling bagus. But then, suprise me please.
Score: 80
Posting Komentar