Sinopsis
Bercerita
tentang Edward Bloom, dan anaknya Will Bloom. Sejak kecil, Edward bloom selalu
menceritakan kisah tentang dirinya yang luar biasa kepada anaknya. Pada
mulanya, si anak percaya dengan cerita dari ayahnya. Dari cerita memancing ikan
besar dengan cincin emas sampai bertemu penyihir yang bisa meramalkan kematian.
Sampai si anak, Will Bloom, sudah dewasa dan menikah, semua itu berubah. Will
Bloom mulai jenuh dengan cerita dari ayahnya. Will menganggap cerita itu
hanyalah kebohongan belaka. Will ingin tau cerita yang sebenarnya dari ayahnya.
Akhirnya, saat ayahnya, Edward Bloom, mulai sakit-sakitan, Will memutuskan
untuk mengetahui kebenaran dari cerita ayahnya itu.
Saya
membuat tulisan review dengan model plus-minus, tentu saja plus artinya kelebihan
dari film ini dan minus adalah kekurangannya.
(+)
Genrenya
itu Adventure-Drama-Fantasy-Comedy. Dan diceritakan ala dongeng dongeng gitu.
Kalo buat saya bagus sih. Ada alur maju mundurnya, dari yang pertama cerita
tentang Edward Bloom waktu muda, lalu kembali ke masa sekarang, dimana Edward
bloom udah tua. Itu sangat-sangat menarik buat saya.
Komedi.
Memakai cukup banyak adegan bernuansa komedi membuat film ini tidak terasa
membosankan. Dialog-dialog yang pintar dan bernuansa ala dongeng jadi kelebihan
dari film ini.
Karakter
Edward Bloom jelas menjadi sosok yang membuat saya kangen dan penasaran dengan
apa yang cerita dia berikutnya. Entah yang berumur 18 sampe yang kakek-kakek,
Edward Bloom sukses mengambil perhatian saya.
(-)
Nonton
Big Fish saya langsung teringat Forrest Gump. Ada beberapa plot mirip-miriplah sama
Forrest Gump. Walaupun, kalo dibandingin, Big Fish akan kalah telak sama
Forrest Gump. Bagi saya, Big Fish seakan-akan jadi versi lain dari Forrest
Gump, tapi dengan cerita yang lebih ‘fantasy’ aja.
Hubungan
antara ayah dan anaknya kurang ‘nyatu’ menurut saya. Emang sih, anaknya ga suka sama cerita dongeng
ayahnya, tapi saya ngerasa kurang mantep aja chemistrynya.
Beberapa
hal ada yang menggampangkan (sangat menggampangkan). Terus ada di beberapa
adegan, saya ngerasa aneh sama adegannya. Ini emang bergenre Fantasy tapi ga
tau kenapa ada yang bikin saya ngerasa, “Kok aneh gini ya filmnya?”. Saya ga bisa
nerima logika-fantasy yang diberikan di film ini. Ga tau tuh kenapa.
Kesimpulan
Big
Fish, atau dalam bahasa Indonesianya itu Ikan Besar. Film Ikan Besar ini
termasuk kategori “Recommended movie”. Saya sempet mikir Ikan Besar itu film
jadul, ya antara taun 80an 90an gitu. Eh, ternyata ini film taun 2003,
settingannya doang yang emang dibikin jadul. Saya sukses tertipu oleh film ini.
Bingung
euy mau ngomong apa lagi. Intinya filmnya bagus kok.
Rate
4/5
5 komentar
Nice Article, Lagi belajar nulis juga semoga bisa kaya sampean. hehe http://leonardfresly.blogspot.com/
ReplyMakasih pujiannya, tapi saya juga masih belajar kok, jadi mari belajar bareng-bareng ya :D
ReplyJadi cerita ayahnya itu fakta atau cuma dongeng?
Replytanpa bermaksud spoiler, menurut gue itu fakta sih, liat aja endingnya.
ReplyCerita nya bagus banget nih.... top recomennded dah....
ReplyPosting Komentar